"Tuhan
itu arsitek yang agung, karya-Nya tidak pernah gagal. Tidak satupun makhluk
yang diciptakan-Nya yang merupakan produk gagal. Ketika Dia menciptakan seorang
bayi yang memiliki kekurangan, Dia tidak pernah lupa untuk menitipkan
kelebihan."
Kata-kata
itu menguatkan hati dan langkahku, yang hampir 4 tahun ini titipan-Nya yang
spesial membuatku jatuh bangun memperjuangkan kehidupannya.
Nuraniku
membisikkan titipan-Nya kali ini berbeda ... tapi aku tak ingin mengatakannya
berbeda meski banyak mata melihatnya berbeda, bahkan ada yang terang-terangan
mengatakannya 'berbeda' tapi buatku, titipan-Nya kali ini spesial.
Satriya
kecilku mengalami keterlambatan tumbuh kembangnya, efek dari sakit dan kejang
dari usia 6 bulan entah sudah berapa ratus kali kejang dan berkali-kali masuk
RS.
Moment yang
tidak pernah aku lupakan, saat ia terbaring koma untuk ketiga kalinya. Doa dan
tangis menyatu dalam nafasku. Dokter menjelaskan hal yang paling aku takuti,
segala usaha sudah maksimal tapi waktu seakan berhenti, ia tak merespon lagi
alat bantu kehidupannya.
Tapi saat
aku dan papanya memanggilnya dan mengajaknya bicara apa saja, beberapa saat
kemudian Dokter memberitahukan alat bantu kehidupannya menunjukkan ada respon
kembali. Satriya kecilku seakan ingin memperlihatkan ia juga berjuang dengan
caranya sendiri.
Aku terus
belajar untuknya, setiap perkembangannya yang buat orang lain hal yang biasa,
buatku adalah luar biasa karena untuk melalui tahap-tahap perkembangannya harus
melalui usaha yang berkali-kali lipat lebih keras dibanding yang aku lakukan
untuk kakak-kakaknya.
Moment
spesial itu artinya buatku adalah ... saat aku bersama langkah kecilnya membuat
kemajuan. Sekecil apapun, itu adalah hal yang spesial. Selalu dan selalu ada
tos dan pujian yang kuberikan untuk pencapaiannya, membuatnya tersenyum,
menghadiahiku ciuman dan binar bintang di matanya.
Terima kasih
Tuhan, keberadaannya mengajarkanku arti kekuatan, kesabaran dan keiklasan.
(Anak adalah sekolah kehidupan untuk orang tuanya belajar)
saya setuju: anak adalah sekolah kehidupan untuk orang tuanya belajar, keep spirit Sist, semoga ALlah memudahkan ya...:)
BalasHapusAamiin, makasih mbak Vetrieni :)
BalasHapusindah sekali penuturannya, saya juga belajar dari tulisan ini,semoga ananda menjadi anak yang hebat kelak ...
BalasHapusaamiin, terima kasih mbak Siti :)
BalasHapusterharu mbak baca tulisannya, bertuah ananda mempunyai seorang bunda yg tulus sperti mbak, saat saya di jerman juga pernah melihat seorang kakak yg tulus mencitai adiknya yang luar biasa, kemana saja ia pergi sang adik sering diajaknya.
BalasHapus