“Kalau mau dandan, mirip Mama lo.” Komentar adikku saat melihat foto profilku
ganti dengan yang baru
“Lihat foto profilmu yang ini jadi inget
Mamamu.” Kali ini komentar sahabat SMP ku
Dan komentar-komentar cantikpun
bermunculan melihat foto profilku yang baru dengan berjilbab dan sedikit
sentuhan make up.
Aku yang aslinya nggak suka dandan, lebih pe de dengan tampil apa adanya, harus mau
tampil lain saat jadi panitia pernikahan keponakan. Mau nggak mau harus mau didandani meskipun jadi agak bawel dengan
periasnya. Nggak mau ini nggak mau itu terus mengiringi tangan
perias yang jadi bolak balik harus mengubah riasannya karena mengikuti
kemauanku.
Itu proses terjadinya foto yang
kujadikan foto profilku saat ini di facebook. Agak heran juga, aku bisa tampil
dengan senyuman meskipun bawel dengan dandanan. Karena biasanya fotoku selalu
tampil sendu itu komentar teman dan saudara yang mengenalku dan memang ku akui
seperti itu adanya aku.
Aku memang tidak secantik mama yang
punya hidung mancung dan senyum menawan, siapapun teman yang mengenal Mama
pasti bilang “Mamamu cantik”. Meskipun begitu lukisan wajah Mama tetap terukir
nyata di wajahku, mata yang lebar dengan bulu mata lentik dinaungi alis mata
yang tebal ciri khas garis keturunan Mama, sayangnya hidung mancung Mama nempel
di anak laki-lakinya semua. Jadi buat anak perempuannya cukuplah dengan hidung
imutnya.
Kalau mama cenderung supel dan ceria,
sebaliknya aku cenderung pendiam dan sendu … ungkapan sahabat kecilku. Mungkin
pengaruh sifatku yang sensitife kali ya, mudah sekali tersentuh untuk hal-hal
kecil sekalipun. Pendiam dan sensitife, jadinya lebih mudah mengungkapkan rasa
lewat untaian kata, dibanding harus berkata-kata.
Dan dalam naungan bintang Taurus yang
kata dunia perbintangan itu adalah bintang yang paling memiliki rasa kesetiaan
tinggi, ternyata bener lo … buatku kesetiaan itu hal yang utama untuk sebuah
hubungan dan itu membuatku jadi rada-rada over protektive untuk melindungi
sepotong hatiku agar tidak terluka oleh ketidaksetiaan. Beruntungnya mempunyai
belahan jiwa yang setia, semoga terjaga sampai akhir usia.
Dan yang berhubungan dengan kesetiaan
adalah romantisme, laki-laki pilihanku bilang aku adalah wanita romantis dalam
hidupnya, yang tak pernah melewatkan tiap detail lingkaran waktu yang ada dalam
kenangan.
Tapi jangan salah … sensitife, pendiam,
setia dan romantis bukan berarti cengeng dan lembut selalu. Akupun bisa
meledak-ledak untuk hal-hal yang menurutku tidak sesuai aturan, bukan hanya ke
orang lain tapi juga untuk diriku sendiri. Aku bisa jadi panik dan
uring-uringan kalau udah merasa salah langkah.
Jadi … itulah aku, diriku dengan segala kekurangan
dan kelebihannya.