Laman

Sabtu, 02 Maret 2013

Titipan Yang Spesial (Tulisan yang ikut kontes di Female Circle)



"Tuhan itu arsitek yang agung, karya-Nya tidak pernah gagal. Tidak satupun makhluk yang diciptakan-Nya yang merupakan produk gagal. Ketika Dia menciptakan seorang bayi yang memiliki kekurangan, Dia tidak pernah lupa untuk menitipkan kelebihan."

Kata-kata itu menguatkan hati dan langkahku, yang hampir 4 tahun ini titipan-Nya yang spesial membuatku jatuh bangun memperjuangkan kehidupannya.

Nuraniku membisikkan titipan-Nya kali ini berbeda ... tapi aku tak ingin mengatakannya berbeda meski banyak mata melihatnya berbeda, bahkan ada yang terang-terangan mengatakannya 'berbeda' tapi buatku, titipan-Nya kali ini spesial.

Satriya kecilku mengalami keterlambatan tumbuh kembangnya, efek dari sakit dan kejang dari usia 6 bulan entah sudah berapa ratus kali kejang dan berkali-kali masuk RS.

Moment yang tidak pernah aku lupakan, saat ia terbaring koma untuk ketiga kalinya. Doa dan tangis menyatu dalam nafasku. Dokter menjelaskan hal yang paling aku takuti, segala usaha sudah maksimal tapi waktu seakan berhenti, ia tak merespon lagi alat bantu kehidupannya.

Tapi saat aku dan papanya memanggilnya dan mengajaknya bicara apa saja, beberapa saat kemudian Dokter memberitahukan alat bantu kehidupannya menunjukkan ada respon kembali. Satriya kecilku seakan ingin memperlihatkan ia juga berjuang dengan caranya sendiri.

Aku terus belajar untuknya, setiap perkembangannya yang buat orang lain hal yang biasa, buatku adalah luar biasa karena untuk melalui tahap-tahap perkembangannya harus melalui usaha yang berkali-kali lipat lebih keras dibanding yang aku lakukan untuk kakak-kakaknya.

Moment spesial itu artinya buatku adalah ... saat aku bersama langkah kecilnya membuat kemajuan. Sekecil apapun, itu adalah hal yang spesial. Selalu dan selalu ada tos dan pujian yang kuberikan untuk pencapaiannya, membuatnya tersenyum, menghadiahiku ciuman dan binar bintang di matanya.

Terima kasih Tuhan, keberadaannya mengajarkanku arti kekuatan, kesabaran dan keiklasan.

(Anak adalah sekolah kehidupan untuk orang tuanya belajar)

5 komentar:

  1. saya setuju: anak adalah sekolah kehidupan untuk orang tuanya belajar, keep spirit Sist, semoga ALlah memudahkan ya...:)

    BalasHapus
  2. Aamiin, makasih mbak Vetrieni :)

    BalasHapus
  3. indah sekali penuturannya, saya juga belajar dari tulisan ini,semoga ananda menjadi anak yang hebat kelak ...

    BalasHapus
  4. aamiin, terima kasih mbak Siti :)

    BalasHapus
  5. terharu mbak baca tulisannya, bertuah ananda mempunyai seorang bunda yg tulus sperti mbak, saat saya di jerman juga pernah melihat seorang kakak yg tulus mencitai adiknya yang luar biasa, kemana saja ia pergi sang adik sering diajaknya.

    BalasHapus