Laman

Jumat, 17 Mei 2013

Aku



“Kalau mau dandan, mirip Mama lo.”  Komentar adikku saat melihat foto profilku ganti dengan yang baru

“Lihat foto profilmu yang ini jadi inget Mamamu.” Kali ini komentar sahabat SMP ku

Dan komentar-komentar cantikpun bermunculan melihat foto profilku yang baru dengan berjilbab dan sedikit sentuhan make up.

Aku yang aslinya nggak suka dandan, lebih pe de dengan tampil apa adanya, harus mau tampil lain saat jadi panitia pernikahan keponakan. Mau nggak mau harus mau didandani meskipun jadi agak bawel dengan periasnya. Nggak mau ini nggak mau itu terus mengiringi tangan perias yang jadi bolak balik harus mengubah riasannya karena mengikuti kemauanku.

Itu proses terjadinya foto yang kujadikan foto profilku saat ini di facebook. Agak heran juga, aku bisa tampil dengan senyuman meskipun bawel dengan dandanan. Karena biasanya fotoku selalu tampil sendu itu komentar teman dan saudara yang mengenalku dan memang ku akui seperti itu adanya aku.

Aku memang tidak secantik mama yang punya hidung mancung dan senyum menawan, siapapun teman yang mengenal Mama pasti bilang “Mamamu cantik”. Meskipun begitu lukisan wajah Mama tetap terukir nyata di wajahku, mata yang lebar dengan bulu mata lentik dinaungi alis mata yang tebal ciri khas garis keturunan Mama, sayangnya hidung mancung Mama nempel di anak laki-lakinya semua. Jadi buat anak perempuannya cukuplah dengan hidung imutnya.

Kalau mama cenderung supel dan ceria, sebaliknya aku cenderung pendiam dan sendu … ungkapan sahabat kecilku. Mungkin pengaruh sifatku yang sensitife kali ya, mudah sekali tersentuh untuk hal-hal kecil sekalipun. Pendiam dan sensitife, jadinya lebih mudah mengungkapkan rasa lewat untaian kata, dibanding harus berkata-kata.
Dan dalam naungan bintang Taurus yang kata dunia perbintangan itu adalah bintang yang paling memiliki rasa kesetiaan tinggi, ternyata bener lo … buatku kesetiaan itu hal yang utama untuk sebuah hubungan dan itu membuatku jadi rada-rada over protektive untuk melindungi sepotong hatiku agar tidak terluka oleh ketidaksetiaan. Beruntungnya mempunyai belahan jiwa yang setia, semoga terjaga sampai akhir usia.

Dan yang berhubungan dengan kesetiaan adalah romantisme, laki-laki pilihanku bilang aku adalah wanita romantis dalam hidupnya, yang tak pernah melewatkan tiap detail lingkaran waktu yang ada dalam kenangan.

Tapi jangan salah … sensitife, pendiam, setia dan romantis bukan berarti cengeng dan lembut selalu. Akupun bisa meledak-ledak untuk hal-hal yang menurutku tidak sesuai aturan, bukan hanya ke orang lain tapi juga untuk diriku sendiri. Aku bisa jadi panik dan uring-uringan kalau udah merasa salah langkah.
Jadi … itulah aku, diriku dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

0 komentar:

Posting Komentar